Sabtu 6 Agustus 2022 06:01. Tata Cara Sholat Qobliyah Subuh (Foto Ilustrasi: Shutterstock.com) Sholat qobliyah subuh mampu menutupi kekurangan dari sholat fardhu. Dream - Sebelum menjalankan sholat subuh, sahabat Dream bisa terlebih dahulu melaksanakan sholat qobliyah subuh. Sholat sunah ini berjumlah dua rakaat yang mampu menyempurnakan

Tata Cara Salat Istikharah Sesuai Sunah, Lengkap Beserta Bacaan DoanyaTata Cara dan Doa Shalat Istikharah Sesuai Sunah, Ketahui KeutamaannyaCara Sholat Istikharah, Doa, Niat Dan Cara Melaksanakan IstikharahTata Cara Sholat Istikharah, Sholat untuk Meminta PetunjukTata Cara Sholat Istikharah Niat, Bacaan Sholat dan Doa Lengkap Arab Latin dan ArtinyaIstikharah Ala Keluargaku Seorang muslim sangat yakin dan tidak ada keraguan sedikitpun bahwa yang mengatur segala urusan adalah Allah Ta’ala. Untuk melaksanakan perintah Allah SWT di atas, seorang muslim haruslah mengikuti petunjuk Rasulullah SAW. Sebaliknya, seorang muslim harus menjauhi tata-cara di luar petunjuk Rasulullah SAW, sebagaimana yang telah dilakukan oleh masyarakat jahiliyah sebelum datangnya Islam. Ketika akan melakukan suatu pekerjaan, mereka menentukan pilihan dengan azlam undian. Setelah Islam datang, Allah SWT melarang cara-cara semacam ini, dan kemudian diganti dengan shalat istikharah. Tuntunan shalat istikharah didasarkan pada hadits sahih yang bersumber dari sahabat Jabir bin Abdillah Dia berkata Berdasarkan hadits di atas, al-Allamah al-Qurthubi rahimahullah mengatakan bahwa “sebagian ulama menjelaskan tidak sepantasnya bagi orang yang ingin menjalankan di antara urusan dunianya sampai ia meminta pada Allah pilihan dalam urusannya tersebut yaitu dengan melaksanakan shalat istikharah. Jadi, shalat istikharah adalah salah satu amalan yang biasa dilakukan oleh seorang muslim setiap akan melakukan suatu urusan. Namun demikian, para ulama bersepakat bahwa shalat istikharah bukan termasuk amalan wajib fardlu, melainkan dianjuran mustahab/sunah. Selain itu, pendapat ini juga didasarkan pada jawaban Rasulullah SAW ketika seorang laki-laki bertanya tentang Islam. Shalat istikharah dapat dilakukan kapan saja, baik siang maupun malam hari, asalkan bukan pada 3 waktu yang terlarang untuk melakukan shalat, yakni ketika matahari terbit atau sedang berada di tengah atau sedang terbenam [HR. Hal ini didasarkan pada penggunaan kata هَمَّ dalam sabda Rasulullah SAW di atas yang memiliki arti berniat, juga pada isi doa istikharah yang menunjukkan telah adanya niat seseorang dalam mengerjakan sesuatu. Oleh karena itu, jika seseorang masih belum berniat untuk mengerjakan sesuatu atau masih ada beberapa pilihan yang akan dikerjakan, hendaklah ia terlebih dahulu berniat atau menentukan pilihannya, lalu lakukanlah istikharah. Selain itu juga tidak ada anjuran untuk mengulang-ulang ayat tertentu dalam suatu rakaat. Wa in kunta ta’lamu anna hadzal amra * syarrun lii fii aajili amrii wa aajilih, fash-rifhu annii was-rifnii anhu, waqdur lial khaira haitsu kaana tsumma ardhi-nii bih. Ya Allah, bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik untukku, bagi agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku ini -atau Beliau bersabda; di waktu dekat atau di masa nanti- maka takdirkanlah buatku dan mudahkanlah, kemudian berikanlah berkah padanya. Namun sebaliknya ya Allah, bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk untukku, bagi agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku ini -atau Beliau bersabda; di waktu dekat atau di masa nanti- maka jauhkanlah urusan dariku dan jauhkanlah aku darinya. Dan tetapkanlah buatku urusan yang baik saja di mana pun adanya, kemudian jadikanlah aku ridha dengan ketetapan-Mu itu’. Beliau bersabda Dan hendaklah seseorang sebutkan urusan yang sedang diminta pilihannya itu’. Akan tetapi, hadits ini sudah cukup sebagai dalil tegas bahwa doa istikharah adalah setelah shalat. Karena, pada urusan tersebut terdapat kebaikan walaupun mungkin hatinya tidak tenang dalam mengerjakannya”. Dan beliau juga berkata “karena dalam hadits Jabir tersebut tidak disebutkan adanya kelapangan/ketenangan jiwa” [Thabaqat asy-Syafi’iah al-Kubra 9/206]. Sebagian orang beranggapan bahwa jawaban istikharah akan Allah sampaikan dalam mimpi. Syaikh Masyhur Hasan Salman hafizhahullah mengatakan mimpi tidak bisa dijadikan acuan hukum fikih. Beliau juga menjelaskan bahwa mimpi tidak bisa untuk menetapkan hukum, namun hanya sebatas diketahui. Karena itu, tidak disyaratkan, bahwa setiap istikharah pasti diikuti dengan mimpi. Istikharah boleh dilakukan berulang kali dalam urusan yang kita inginkan untuk mohon petunjuk kepada Allah. Sebab, istikharah adalah doa, dan tentu saja boleh dilakukan berulang kali. Tata Cara Salat Istikharah Sesuai Sunah, Lengkap Beserta Bacaan Doanya Dengan melaksanakan salat istikharah, kamu akan mampu membuat pilihan yang benar dan terbaik menurut petunjuk Allah SWT sehingga lepas dari segala keraguanmu. Tata Cara dan Doa Shalat Istikharah Sesuai Sunah, Ketahui Keutamaannya Tata cara dan doa shalat Istikharah bertujuan meminta petunjuk pada Allah agar dapat membuat pilihan yang tepat tanpa keraguan. Jika Anda sedang berada dalam keraguan sebuah pilihan, mempraktikkan tata cara dan doa shalat Istikharah adalah langkah tepat. Cara Sholat Istikharah, Doa, Niat Dan Cara Melaksanakan Istikharah Shalat Istikharah merupakan Shalat yang dilakukan demi mendapatkan petunjuk berupa keputusan dari Allah Ta’ala atau memohon dipilihkan salah satu diantara dua perkara Pilihan atau lebih, guna menghapuskan kebimbangan hingga hati kita mantap dan tidak ada rasa kecewa di kemudian hari. Kondisi untuk memilih yang terbenar dan terbaik itu seringkali menempatkan kita kepada kebimbangan, apabila semua pilihan terasa sama bagusnya hingga kita amat bingung untuk memutuskannya, maka Shalat Istikharah adalah jawaban untuk anda di kondisi seperti ini. Laksanakan Shalat ini dengan harapan tulus bahwa Allah Azza Wa Jalla akan memberikan petunjuk-Nya kepada anda. Tentu saja Sholat Istikharah yang kita lakukan hanya untuk memohon petunjuk agar tidak menyimpang dari aturan dan ketentuan Syar’i Syariat Agama Islam. Sebab untuk urusan dimana salah satu pilihannya adalah haram maka tidak boleh melakukan Sholat Istikharah. Arti dalam konteks ibadah Sedangkan dalam konteks ibadah maka Istikharah merupakan Shalat Sunnah yang dikerjakan 2 rakaat atau 12 rakaat 6x salam untuk memohon petunjuk Allah Subhanahu Wa Ta’ala disaat dihadapi sejumlah pilihan — bisa dua pilihan atau beberapa pilihan — agar Allah memberinya petunjuk memilih yang terbenar dan terbaik. Dalil agama untuk mengerjakan Sholat Istikharah dapat ditemui dari penjelasan Sahabat Nabi, Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhu, beliau berkata Beliau berkata, “Jika salah seorang di antara kalian berniat dalam suatu urusan, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang bukan shalat wajib, kemudian berdoalah….” [HR. Mari kita langsung menuju ke bacaan niat dari Shalat Istikharah berikut ini, sebagai penjelasan singkat bahwa Niat bukan hal wajib dilakukan saat ingin memulai Shalat, namun mereka yang membaca niat dengan tujuan ma’ruf agar menetapkan hati ingin shalat. Latin “Ushalli sunnatal istikharati rok ataini lillahi ta’ala.” “Aku berniat melaksanakan Shalat Sunnah Istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Setelah kita sepenuhnya mempelajari mengenai arti, dalil, waktu melaksanakan, niat Shalat Istikharah, kini saatnya mempelajari tata cara melaksanakan Shalat Sunnah untuk memohon diberi petunjuk yang benar ini. Lalu Rukuk dengan tumaninah dan membaca “Subhaana rabbiyal adhiimi wabihamdihi. Setelah rukuk, berdiri mengucap “Sami’allahu liman hamidah” Dan lalu baca “Robbanaa lakal hamdu mil us samawaati wamil ul ardhi wamil u maa syi’ta min syain ba’du.” Artinya “Ya Allah tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang engkau kehendaki sesudah itu.”” Setelah rukuk, berdiri sembari mengucap “Sami’allahu liman hamidah” Dan lalu baca “Robbanaa lakal hamdu mil us samawaati wamil ul ardhi wamil u maa syi’ta min syain ba’du.” Artinya “Ya Allah tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang engkau kehendaki sesudah itu.”” Tata Cara Sholat Istikharah, Sholat untuk Meminta Petunjuk Jakarta Sering kali seseorang dihadapkan oleh pilihan yang sulit sehingga tidak mudah untuk membuat keputusan. Saat dihadapkan dengan keadaan seperti ini, melakukan ibadah sholat istikharah bisa menjadi solusi bagi orang yang beragama Islam. Istikharah, yaitu proses dimana seseorang sudah mengerucutkan pilihannya menjadi sedikit tetapi masih bimbang untuk mengambil keputusan diantara pilihan tersebut. Tata Cara Sholat Istikharah Niat, Bacaan Sholat dan Doa Lengkap Arab Latin dan Artinya Jakarta – Terkadang seseorang dihadapkan dengan sebuah pilihan yang sama-sama sulit jika harus memilih salah satunya. Harapannya, dengan melakukan sholat istikharah seseorang akan mendapat petunjuk dari Allah agar diberi pilihan terbaik. Istikharah Ala Keluargaku Rata-rata mereka tergugah untuk meminta petunjuk kepada Allah sebelum membuat keputusan penting, misalnya soal jodoh, sekolah dan pekerjaan. Boleh jadi salah satu warisan penting orang tua kami adalah tradisi melaksanakan salat minta petunjuk ini di momen-momen menentukan dalam hidup. Begitu saya pelajari lebih lanjut, doa salat istikharah ini ternyata berasal dari Nabi Muhammad. Mungkin ini sebabnya salat istikharah diterima oleh berbagai kalangan ummat Islam yang bermacam rupa pendekatannya pada agama. Kedua, sebelum pelaksanaan, tetapkan suatu pertanyaan yang jelas dan sederhana di hati. Pertimbangan rasional anda diikuti dengan meminta petunjuk kepada Allah Yang Maha Tahu melalui salat istikharah. Seusai melaksanakan salat istikharah dan membaca doa, anda akan meminta petunjuk kepada Allah melalui ayat-ayat-Nya yang terdapat dalam Al-Qur’an. Setelah anda membuka Al-Qur’an, buka lagi tujuh lembar menuju ke arah akhir mushaf. Satu, SD yang bereputasi bagus, dekat rumah, tapi mahal sekali biaya masuknya. Tiga, SD yang murah, dekat, tapi belum punya reputasi karena baru akan dibuka. Setelah mengetahui plus-minus masing-masing sekolah, saya pun melaksanakan salat istikharah dengan tata cara yang diuraikan di atas. Untuk SD ketiga, yang dekat, murah, tapi baru mau dibuka, ayatnya berisi hal-hal buruk. Saya menyimpulkan bahwa petunjuk Al-Qur’an mengarah ke SD yang dekat, bagus meskipun mahal itu. Patut dicatat bahwa pada awalnya, SD tersebut adalah pilihan terakhir buat saya. Kebetulan itu SD yang awalnya saya minati, sebelum salat istikharah, karena uang masuknya lebih murah. Lucunya, ketika saya mendapat hasil istikharah, pendaftaran SD yang mahal itu sudah ditutup 10 hari sebelumnya. Hati kecil saya pun sempat bertanya, mengapa hasil istikharah seperti tidak cocok dengan kenyataan. Pada akhirnya, setelah semua proses dilalui, sekolah mengumumkan bahwa anak saya diterima sebagai calon siswa. Manusia diberikan kemampuan berfikir dan mencari informasi yang berguna saat akan mengambil keputusan. Selain itu, terkadang kita salah menetapkan prioritas atau keliru dalam membaca situasi. Mencari petunjuk Allah melalui ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dipilih secara acak bisa menjadi pilihan untuk melengkapi salat istikharah. Untuk S2, Muhajir mendapatkan gelar Master in Asian Studies dengan spesialisasi pada kajian Islam dan Politik di Asia Tenggara.
DoaI 039 Tidal Persis Di 2021 Doa Malaikat . Pin Di Word . Tata Cara Shalat Istikharah Meminta Petunjuk Atau Jodoh Tata Cara Sholat Tahajud . Doa Sholat Istikhoroh Lengkap Niat Tata Cara Waktu Dan Doanya . Rampak Osing Photos Facebook . Doa Shalat Istikharah Jodoh Lengkap Latin Dan Artinya Kajianmuslimのblog . Pin Di Coconut Oil . Pin Di Dream
Tentang PERSIS Persatuan Islam Persatuan Islam disingkat Persis atau PERSIS adalah sebuah organisasi Islam di Indonesia. Persis didirikan pada 12 September 1923 di Bandung oleh sekelompok Islam yang berminat dalam pendidikan dan aktivitas keagamaan yang dipimpin oleh Haji Zamzam dan Haji Muhammad didirikan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman Islam yang sesuai dengan aslinya yang dibawa oleh Rasulullah SAW dan memberikan pandangan berbeda dari pemahaman orang Islam tradisional yang dianggap sudah tidak orisinil karena bercampur dengan budaya lokal, sikap taklid buta, sikap tidak kritis, dan tidak mau menggali Islam lebih dalam dengan membuka Kitab-kitab Hadits yang shahih. Oleh karena itu, lewat para ulamanya seperti Ahmad Hassan yang juga dikenal dengan Hassan Bandung atau Hassan Bangil, Persis mengenalkan Islam yang hanya bersumber dari Al-Quran dan Persatuan Islam telah tersebar di banyak provinsi antara lain Jawa Barat, DKI Jakarta, Riau, dan Gorontalo. Persis bukan organisasi keagamaan yang berorientasi politik namun lebih fokus terhadap Pendidikan Islam dan Dakwah dan berusaha menegakkan ajaran Islam secara utuh tanpa dicampuri khurafat, syirik, dan bid'ah yang telah banyak menyebar di kalangan awwam orang Islam. Jam'iyyah Persis berasaskan Islam Jam'iyyah Persis bertujuan terlaksananya syari'at Islam berlandaskan al-Quran dan as-Sunnah secara kaffah dalam segala aspek kehidupan. Berikut adalah bacaan sholat yang digunakan di Persis Bacaan Takbiratul Ihramاللهاكبر Allaahu akbar. Artinya "Allah Maha Besar" Do’a Iftitah yang sering dipakai di Persisاَللّهُمَّ باَعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَاياَيَ كَمَا باَعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اَللّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَاياَ كَماَ يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ اَللّهُمَّ اغْسِلْ خَطَاياَيَ باِلْماَءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ. Allaahumma baa’id bainii wabainaa khotoo yaa ya kamaa baa adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii minal khotoo yaa kamaa yunqqots tsaubul abyadhuu minaddanas. Allaahummaghsil khotoo yaa ya bil maa i wats tsalji walbarod. Artinya “Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan di antara kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana dibersihkannya kain putih dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun.” Catatan Bacaan do'a Iftitah yang dicontohkan oleh Rasulullah sebenarnya banyak, jadi sebaiknya digunakan semuanya secara bergantian untuk melestarikannya dan juga supaya lebih khusyu dalam sholat. Baca Juga GAMBAR Quote Macam-macam Do'a Iftitah Arab, Latin, dan Artinya untuk di Save/Share di Sosmed Untuk bacaan al Fatihah dan bacaan surat pendek, silahkan lihat saja di Al Quran. Mau NU, Muhammadiyah, Persis semua sama. Bacaan Ruku’/Sujudسُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّناَ وَبِحَمْدِكَ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii. Artinya “Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu yan Allah ampunilah aku”. Do’a I’tidalرَبَّنَا وَلَكَ اْلحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ Robbanaa walakalhamdu hamdan katsiiran thayyiban mubaarokan fiihi. Artinya “Ya Tuhan kami, hanya untukMu lah segala pujian yang banyak, baik, dan diberkahi padanya ”. Do’a Duduk Diantara Dua Sujudاَللّهُمَّ اغْفِرْلِى وَارْحَمْنِى وَاجْبُرْنِى وَاهْدِنِى وَارْزُقْنِى Allaahummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii. Artinya “Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, tunjukilah aku, dan berilah rizki untukku”. Do’a Tasyahudاَلتَّحِيَّاتُ لِلّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّباَتُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهاَ النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْناَ وَعَلَى عِباَدِاللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. Attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. Assalaamu alaika ayyuhannabiyyu warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu’alainaa wa’ala ibaadillaahi shshoolihiin. Asyhadu anlaa ilaaha illallaah waasyhadu annamuhammadan abduhu warosuuluh. Artinya “Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebagusan adalah kepunyaan Allah, Semoga keselamatan bagi Engkau, ya Nabi Muhammad, beserta rahmat dan kebahagiaan Allah. Mudah-mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nya”. Do’a Shalawat Kepada Nabiاَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَالِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ. إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. Allaahumma sholli alaa Muhammad wa’alaa aali Muhammad. Kamaa shollaita alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Wabaarik alaa Muhammad wa aali Muhammad. Kamaa baarokta alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Innaka hamiidummajiid. Artinya “Ya Allah, limpahkanlah kemurahan-Mu kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Kau telah limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya, berkahilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana Kau telah berkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau yang Maha Terpuji dan Maha Mulia”. Do'a Sesudah Tasyahud Awalاللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْماً كَثِيراً وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ. فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ Allahumma innii dzolamtu nafsii dzulman katsiiro, wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta faghfir lii maghfirotan min 'indika warhamnii, innaka antal ghofuurur rohiim. Artinya "Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku dengan kezaliman yang banyak. Tiada sesiapa yang dapat mengampunkan dosa-dosa melainkan Engkau, maka ampunilah bagiku dengan keampunan dariapda-Mu dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau maha pengampun lagi maha penyayang." Do’a Sesudah Tasyahud Akhirاَللّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ, وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ, وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَمَاتِ, وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ Allaahumma innii a’uudzubika min adzaabi jahannam. Wamin adzaabil qobri. Wamin fitnatil mahyaa walmamaati. Wamin syarri fitnatil masiihiddadjaal. Artinya “Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari siksa jahannam dan siksa kubur, begitu juga dari fitnah hidup dan mati, serta dari jahatnya fitnah dajjal pengembara yang dusta”. Salamالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Assalaamua’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh. Artinya “ Berbahagialah kamu sekalian dengan rahmat dan berkah Allah”. Begitulah kira-kira bacaan sholat wajib versi PERSIS Persatuan Islam, ada beberapa perbedaan bacaan dengan versi NU yang telah kita bahas di artikel sebelumnya. Sumber Mohon dikoreksi apabila terdapat kesalahan. Semoga bermanfaat.
PALEMBANG Sabtu (23/7/22) - Sholat taubat adalah sholat yang dilakukan untuk meraih ampunan atas dosa atau kesalahan yang telah diperbuat. Seperti namanya, sholat ini merupakan cara kita tobat kepada Allah SWT.
Salah satu dari lima Rukun Islam adalah Shalat. Shalat ialah berhadap hati kepada Allah SWT sebagai ibadah, yang diwajibkan atas tiap-tiap orang Islam shalat wajib baik laki-laki maupun perempuan berupa perbuatan/perkataan dan berdasarkan atas syarat-syarat dan rukun tertentu, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.Baca Manfaat takbirAdapun yang menjadi shalat wajib bagi seorang muslim adalah shalat lima waktu yang dikerjakan sebanyak lima kali sehari dalam waktu-waktu tertentu. Kecuali berhalangan oleh sebab-sebab tertentu yang dibenarkan oleh agama, selebihnya Shalat Wajib tidak boleh ditinggalkan oleh Muslim yang telah pubertas. Shalat Wajib terdiri atas; Shalat Subuh2 raka’at, Shalat Dzuhur 4 raka’at, Shalat Ashar 4 raka’at, Shalat Maghrib 3 raka’at, dan Shalat Isya 4 raka’at.Baca Keutamaan Shalat Ashar BerjamaahWaktu Mengerjakan ShalatWaktu shalat berbeda-beda pada setiap tempat atau wilayah, bahkan perbedaan ni juga terasa dari waktu ke waktu sebab waktu shalat berkaitan dengan peredaran semu matahari terhadap bumi. Untuk menentukan waktu shalat diperlukan letak geografis, waktu tanggal, dan Subuh; dimulai sejak munculnya fajar shaddiq, yaitu cahaya putih yang melintang di ufuk timur sampai ketika matahari terbit. Untuk di Indonesia menurut WIB kira-kira sekitar pukul + WIB.Baca Makna Doa QunutShalat Dzuhur; dimulai jika matahari telah condong ke arah barat sampai tiba waktu Ashar. Untuk di Indonesia menurut WIB kira-kira sekitar pukul + Ashar; diawali ketika kita meletakkan benda dan bayangannya lebih panjang dari benda itu sendiri dalam Mazhab Hanafi jika panjang bayangan dua kali panjang benda, berakhir ketika matahari terbenam. Untuk di Indonesia menurut WIB kira-kira sekitar pukul + WIB.Baca Keutamaan Shalat Ashar BerjamaahShalat Maghrib; dimulai sejak terbenamnya matahari sampai masuk waktu Isya. Untuk di Indonesia menurut WIB kira-kira sekitar pukul + WIB.Baca Shalat TaubatShalat Isya; dimulai sejak hilangnya cahaya merah syafaq di barat sampai terbit fajar shaddiq esok pagi. Untuk di Indonesia menurut WIB kira-kira sekitar pukul + keesokan juga Keutamaan Shalat FajarKeutamaan Shalat Tahiyatul MasjidTata Cara Shalat JamakShalat dalam KendaraanSyarat – Syarat ShalatBeragama baligh dan dari hadast atau najis.Baca Jenis-Jenis Najis Dalam IslamSuci seluruh anggota badan, pakaian, dan aurat; laki-laki auratnya antara pusar sampa lutut, sedangkan wanita auratnya seluruh anggota badan kecuali muka dan kedua telapak masuk waktu yang sudah ditentukan untuk masing-masing mana yang rukun dan mana yang sunnat.Baca Keutamaan Shalat WitirRukun ShalatMembaca niatTakbiratul tegak bagi yang mampu, boleh sambil duduk atau berbaring bagi yang sedang surah Al-Fatihah pada tiap-tiap raka’ dengan thuma’ dengan thuma’ dengan kali dan thuma’ antara dua sujud dengan thuma’ tasyahud akhir dengan thuma’ tasyahud akhir.Baca Shalat HajatMembaca shalawat Nabi pada tasyahud salam yang berurutan dalam mengerjakan rukun-rukun juga Hukum Shalat Berjamaah Dengan PacarShalat FardhuShalat Jenazah Cara Melaksanakan Shalat TahajudYang Membatalkan ShalatBila sala satu syarat atau rukunnya tidak dikerjakan atau sengaja tidak najis yang tidak dimaafkan.Baca Cara Membersihkan NajisTerbuka dengan sengaja walau hanya satu huruf tapi yang memberi niat; misalnya ingin memutuskan atau minum saat shalat walau hanya imamnya dua rukun jika shalat berjamah.Murtad keluar dari Islam.Menambah rukun yang berupa perbuatan seperti ruku’ dan berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau berjalan dengan juga Hukum Menahan Kentut Saat SholatHukum Keluar Air Mazi dengan SengajaHukum Mengeluarkan Air Mani dengan SengajaCara Berwudhu yang BenarSunnat Dalam Mengerjakan Shalat1. Sunnat Hai’atSunaat Hai’at ialah apabila tidak dikerjakan, tertinggal, atau tidak diinginkan untuk melakukannya tidak perlu melakukan sujuh kedua belah tangan ketika takbiratul ihram, ketika ruku’, dan ketika berdiri dari ruku’.Meletakkan telapak tangan yang kanan diatas tangan kiri ketika do’a iftitah setelah takbiratul ihram.Baca Hukum Membaca Doa IftitahMembaca ta’awwudz ketika hendak membaca “Aamiin” setelah selesai membaca surat Al-Qur’an pada dua raka’at pertama sehabis membaca bacaan surat Al-Alfatihah dan surat Al-Qur’an pada raka’at pertama dan kedua pada shalat Maghrib, Isya, dan Subuh; kecuali takbir ketika gerakan naik Sami’ Allaahu liman hamidah ketika bangkit dari ruku’ dan membaca Rabbanaa lakal hamdu ketika I’ telapak tangan di atas paha pada waktu duduk bertasyahud awal dan akhir dengan membentangkan yang kiri dan menggenggam yang kanan kecuali jari iftirasy duduk dengan menegakkan kaki kanan dan membentangkan kaki kiri kemudian menduduki kaki kiri tersebut dalam duduk dalam tawwaruk simpuh pada waktu duduk tasyahud salam yang muka ke kanan dan kiri masing-masing ketika mengucap Sunnat Ab’adhYakni sunnat dalam shalat yang apabila ditinggalkan maka disunnatkan untuk menggangantinya dengan sujud sahwi. Cara melakukan sujud sahwi adalah dengan dua kali sujud sebagaimana sujud biasa, dilakukan sebelum tasyahud awalMembaca shalawat pada tasyahud awal.Baca Manfaat Shalawat Nariyah Membaca shalawat atas keluarga Nabi Muhammad SAW pada tasyahud akhirMembaca do’a Qunut pada shalat Subuh.Baca Makna Doa QunutMakruh ShalatMenaruh telapak tangan di dalam lengan baju ketika takbiratul ihram, ruku’, dan mulutnya muka ke kiri dan kanan tengok sana siniMenengadah ke shalat di atas hal-hal yang dapat mengurangi kekhusyuk’an Shalat Laki-laki dan PerempuanLaki-lakiAuratnya antara pusar sampai kedua siku tangan dari kedua lambung saat ruku’ dan ruku’ dan sujud mengangkat pertunya dari kedua suara terdapat kesalahan maka menegur imam dengan ucapan tasbih seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak satu anggota tubuh kepada anggota tubuh ruku’ dan sujud meletakkan perut pada kedua suara bacaan di hadapan laki-laki yang bukan terdapat kesalahan maka menegur imam dengan tepuk tangan; yaitu telapak tangan kanan dipukulkan ke punggung tangan yang Cara Mengerjakan Shalat Serta Bacaannya1. Berdiri tegak menghadap kiblat dan sambil mengucap niat untuk mengerjakan shalat. Niat shalat adalah sesuai dengan shalat yang sedang dikerjakan;Niat Shalat Subuh “Ushalli fardhas subhi rak’ataini mustqbilal qiblati adaa-an ma’mumam/imaaman lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.”Artinya“Aku niat shalat fardhu subuh dua raka’at menghadap kiblat sebagai ma’mum/sebagai imam karena Allah Ta’ala. Allah Maha Besar.”Niat Shalat Dzuhur “Ushalli fardhadz dzuhri arba’a raka’aatin mustqbilal qiblati adaa-an ma’mumam/imaaman lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.”Artinya“Aku niat shalat fardhu dzuhur empat raka’at menghadap kiblat sebagai ma’mum/sebagai imam karena Allah Ta’ala. Allah Maha Besar.”Niat Shalat Ashar “Ushalli fardhal ashri arba’a raka’aatin mustqbilal qiblati adaa-an ma’mumam/imaaman lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.”Artinya“Aku niat shalat fardhu ashar empat raka’at menghadap kiblat sebagai ma’mum/sebagai imam karena Allah Ta’ala. Allah Maha Besar.”Niat Shalat Maghrib “Ushalli fardhal maghribi salasa’ raka’aatin mustqbilal qiblati adaa-an ma’mumam/imaaman lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.”Artinya“Aku niat shalat fardhu maghrib tiga raka’at menghadap kiblat sebagai ma’mum/sebagai imam karena Allah Ta’ala. Allah Maha Besar.”Niat Shalat Isya “Ushalli fardhal Isyaa-i raka’aatin mustqbilal qiblati adaa-an ma’mumam/imaaman lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.”Artinya“Aku niat shalat fardhu isya empat raka’at menghadap kiblat sebagai ma’mum/sebagai imam karena Allah Ta’ala. Allah Maha Besar.”Baca juga Manfaat Shalat TarawihFadhilah Tarawih Setiap MalamShalat Tarawih bagi WanitaShalat Lailatul Qadar2. Kemudian takbiratul ihram mengangkat kedua tangan sambil membaca Allaahu akbar Allah Maha Besar.3. Kemudian kedua tangan disedekapkan pada dada dan membaca do’a iftitahللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. أِنِّ وَجَّهْةُ وَجْهِيَ ِللذِيْ فَطَرَالسَّمَوَاتِ وَاْلآَرْضَ حَنِيِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمْحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ“Allaahu akbaru kabiiraa wal hamdu lillaahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrataw waashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahirabbil aalamiin. Laa syariika lahuu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.”Artinya“Allah Maha Besar, Maha Sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Kuhadapkan wajahku kepada zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, penguasa alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang islam.”Dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah.بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم . مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ“Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil aalamiin. Arrahmaanir rahiim. Maalikiyaumiddiin. Iyyaaka na’budu waiyyaaka nasta’iinu. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta alaihim ghairil maghdhuubi alaihim waladhdhaalliin. Aamiin.”Artinya“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Penguasa hari pembalasan. Hanya kepada-Mu lah aku menyembah dan hanya kepada-Mu lah aku memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. Yaitu jalannya orang-orang yang telah Kau berikan nikmat, bukan jalannya orang-orang yang Kau murkai dan bukan pula jalannya orang-orang yang sesat.”Dilanjutkan dengan membaca salah satu surah pendek atau ayat-ayat dalam Al-Qur’ Ruku’Selesai membaca surat, lalu kedua tangan diangkat setinggi telinga dan membaca Allaahu akbar, kemudian badan dibungkukkan, kedua tangan memegang lutut dan ditekankan. Usahakan antara punggung dan kepala supaya rata. Setelah sempurna, kemudian membaca“Subhaana rabbiyal adziimi wa bihamdih”. 3xArtinya“Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya.” 3x5. I’tidalSetelah ruku’, kemudian bangkit tegak dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca“Sami’allaahu liman hamidah.”Artinya“Allah mendengar orang yang memuji-Nya.”Setelah berdiri tegak lalu membaca“Rabbanaa lakal hamdu mil’us samaawati wa mil ulardhi wa mil umaasyi’ta min syai’in ba’du.”Artinya“Ya Allah Tuhan Kami. Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudah itu.”6. SujudSelesai I’tidal lalu sujud; dengan meletakkan dahi di alas shalat. Ketika turun, yaitu dari berdiri i’tidal ke sujud sambil memabca Allahuu akbar. Dan saat sujud membaca tasbih“Subhaana rabbiyal alaa wa bihamdih.” 3xArtinya“Maha Suci Allah, serta memujilah aku kepada-Nya.”7. Duduk di antar dua SujudSetelah sujud lalu bangun untuk duduk sambil membaca Allaahu akbar, dan saat duduk membaca“Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu annii.”Artinya “Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan angkatlah derajatku dan ebrilah rezeki kepadaku, dan berilah aku petunjuk, dabn berilah kesehatan bagiku dan berilah ampunan kepadaku.”8. Sujud KeduaSujud kedua, ketiga, dan keempat dikerjakan seperti sujud pertama baik cara maupun Tasyahud AwalPada raka’at kedua jika kita Shalat kecuali shalat Subuh, kita duduk membentuk tasyahud awal dengan sikap kaki kanan tegak dan kaki kiri diduduki sambil membaca tasyahud awalاَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ، اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ،“Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh. Assalaamu alainaa wa alaa ibadadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah. Wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli alaa sayyidinaa muhammad.”Artinya“Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya tetap tercurahkan atas mu, wahai Nabi Muhammad. Semoga keselamatan tetap terlimpahkan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad.”Selesai Tahiyat Awal, lalu berdiri kembali dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca Allaahu akbar untuk mengerjakan raka’at ketiga cara-caranya sama seperti raka’at pertama tanpa dimulai membaca do’a Iftitah dan sesudah membaca surat Al-Fatihah tidak membaca surat pendek maupun ayat-ayat Al-Qur’an.Selesai raka’at ketiga, langsung mengerjakan raka’at keempat cara-caranya sama seperti raka’at kedua, hanya saja setelah sujud terakhir sujud kedua lalu duduk kaki bersilang tawarruk atau tahiyat juga Hukum Shalat Tarawih SendirianShalat FardhuShalat WitirShalat Jum’at10. Tahiyatul AkhirCara duduknya; usahakan pantat menempel di alas shalat dan kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Jari-jari kaki kanan tetap menekan ke kiri alas shalat. Bacaan tahiyat akhir sama seperti bacaan tahiyat awal ditambah dengan bacaan berikut ini“Wa alaa aali sayyidinaa muhammad.”Artinya“Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad SAW.”Disunatkan membaca Shalawat Ibrahimiyah كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَرَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ“Kamaa shallaitaa alaa sayyidinaa ibraahiim wa alaa aali sayyidinaa ibraahiim. Wa baarik alaa sayyidinaa muhammad wa alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa baarakta alaa sayyidinaa ibraahiim wa alaa aali sayyidinaa ibraahiim. Fil aalamiina innaka pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim beserta keluarganya. Di seluruh alam semesta Engkaulah Yang Terpuji dan Maha Mulia.”11. SalamSelesai tahiyat akhir, kemudia salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri sambil membaca“Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.”Artinya“Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.”Pada waktu salam pertama kita terlebih dahulu menengok ke sebelah kanan, baru ke sebelah kiri. Dengan salam, berarti shalat kita telah Sesudah Shalat“Astaghfirullaahal adzim alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaih.”Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau sesatkan hati kami sesudah mendapat petunjuk, berilah kami karunia. Engkaulah Yang Maha Pemurah.“Rabbanaghfirlanaa waliwaalidiina wali jami’iil muslimiina wal muslimaati wal mu’minii na wal mu’minaati al ahya-i min huwal amwaati innaka ala kulli syai-in qadiir.”Ya Allah Ya Tuhan kami, ampunilah dosa kami dan dosa-dosa orang tua kami, dan bagi semua orang Islam laki-laki dan perempuan, orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Sesungguhnya Engkau dzat Yang Maha Kuasa atas segala-galanya.“Rabbanaa aatinaa fiddun yaa hasanataw wafil aakhirati hasanataw waqinaa adzaabannaar.”Ya Allah Ya Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kesejahteraan di akhirat, dan hindarkan kami dari api neraka.“Allaahummaghfir lanaa dzunuubanaa wakaffir annaa sayyiaatinaa watwaffanaa ma’al abraar.”Ya Allah ampunilah dosa kami dan tutupilah segala kesalahan kami, dan semoga jika kami mati nanti bersama-sama dengan orang-orang yang baik-baik.“Alhamdu lillaahi Rabbil aalamiin. Allahumma shalli alaa sayyidinaa Muhammadin wa aalihii washahbihii wasallim. Allahumma inni as-alukal afwa wal’aafiyata walmu’aafaatad daaimah fiddiini waddun-yaa wal aakhirati wa shallallahu alaa sayyidinaa Muhammadin wa aalihii washahbihii wasallam. Walhamdulillaahi Rabbil aalamiin.”Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Mudah-mudahan salam dan rahmat dilimpahkan Allah kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, aku minta ampun dan sehat wal’afiat di dunia dan di akhirat. Anugerahilah Junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan shahabatnya kesejahteraan dan rahmat. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alamArtikel terkait Shalat DhuhaShalat IstikharahMacam – Macam Shalat SunnahKeutamaan Shalat TarawihKeutamaan Shalat Tarawih Berjamaah
TataCara Sholat Taubat - Setiap manusia pasti memiliki kesalahan dan pasti tidak luput dari dosa. Dosa-dosa yang telah dilakukan baik itu dosa kecil maupun besar, baik itu sengaja atau tidak sengaja, semuanya telah tercatat dan kelak akan dimintai pertanggung jawaban. Lalu apa yang harus dilakukan agar dosa-dosa berkurang bahkan hilang. Satu-satunya jalan adalah taubat. Allah yang Maha - Sholat istisqa adalah sholat yang disyariatkan karena hujan tidak turun-turun atau sumber-sumber air mengering. Sholat ini disunahkan pada saat penyebabnya muncul dan berakhir dengan hilangnya sebab. Misalnya, hujan turun atau mata air sudah kembali mengalir. Imam Syafii dalam Fikih Manhaji menjelaskan, ada tiga cara yang disunahkan untuk sholat istisqa. Yakni, minimal berdoa di wkatu-waktu yang disukai, sedang yaitu berdoa setelah rukuk pada rakaat terakhir sholat wajib dan usai sholat, dan maksimal dilakukan pada shalat istisqa dan dilaksanakan dengan tata caranya. Yakni sebagai berikut Pertama, imam atau wakilnya memerintahkan agar waga bertaubat secara benar, bersedekah kepada warga miskin, menghentikan kezhaliman serta mempererat persaudaraan, dan puasa empat hari berturut-turut. Ketiga hal itu disunahkan karena memiliki hubungan dengan dikabulkannya doa sebagaimana terekam dalam sejumlah hadis-hadis shahih. Kedua, imam membawa mereka ke tanah lapang di hari keempat puasa. Pakaian yang mereka kenakan mencerminkan kerendahan, kekhusyukan, dan ketundukan. Imam atau wakilnya melakukan sholat dua rakaat secara berjamaah persis seperti sholat Id. Ibnu Majah dan lainnya meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas berujar, "Rasulullah SAW muncul dalam pakaian yang tawadhu, penuh kekhusyukan dan ketundukan. Beliau shalat dua rakaat seperti sholat Id,". Ketiga, usai sholat imam pun berkhutbah dua kali, persis seperti khutbah sholat Id. Bedanya, khutbah kali ini patut diawali dengan beristighfar sembilan kali waktu khutbah pertama, dan tujuh kali pada khutbah kedua. Ketika khutbah kedua berlangsung hingga sepertiganya, khatib berpaling menghadap kiblat dan membelakangi jamaah. Ia mengubah posisi serban dengan memutar bagian atas hingga menjadi bagian bawah dan bagian bawah menjadi bagian atas. Bagian kanan ke kiri dan bagian kiri ke kanan. Ini merupakan simbol ketundukan kepada Allah SWT. Para jamaah juga disunahkan untuk melakukan hal yang sama. Khatib disunahkan pula untuk memperbanyak istighfar, berdoa, bertaubat, dan menundukkan diri kepada Allah SWT. Keempat, disunahkan untuk membawa serta anak-anak keci;, orang usia lanjut, dan hewan ternah ke tanah lapang. Ini karena musibah menimpa semua orang. Selain itu, tidak sepatutnya kafir dzimmi yakni dilarang untuk menghadirinya.
MenghadapKiblat Saat Sholat, Harus Persis ke Arah Kabah Namun demikian, perlu berusaha memadukan antara teks dan konteks agar pemahaman tentang arah kiblat mendekati kebenaran. Akan tetapi, ada riwayat lain yang mengatakan bahwa Imam Syafi'i membolehkan orang sholat hanya menghadap ke arah ka'bah, bukan pada zatnya.
- Rukun salat jenazah antara jenazah laki-laki dan perempuan berbeda, termasuk dilakukan secara berjamaah maupun Islam, menyalatkan orang yang meninggal hukumnya fardhu kifayah. Artinya, ketika salah seorang di suatu tempat sudah melaksanakannya maka kewajiban sudah gugur bagi orang lain. Meski demikian, melaksanakan salat jenazah tetap merupakan suatu anjuran bagi setiap Shalat Jenazah Dilansir Risalah Tuntunan Shalat Lengkap dari Moh. Rifa'i, terdapat beberapa syarat yang perlu dipenuhi dalam salat jenazah, yaitu Salat jenazah sama halnya dengan shalat yang lain, yaitu harus menutup aurat, suci dari hadas besar dan kecil, suci badan, pakaian dan tempatnya serta menghadap qiblat. Mayat sudah dimandikan dan dikafani. Letak mayat sebelah kiblat orang yang menyalatinya, kecuali kalau shalatdilakukan di atas kubur atau salat ghaib Rukun Shalat Jenazah Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam kitabnya Tausyih ala Ibni Qasim seperti dikutip NU Online menjelaskan, salat jenazah punya beberapa rukun yang perlu diketahui. Rukun salat jenazah antara jenazah laki-laki dan perempuan pun berbeda, termasuk dilakukan secara berjamaah maupun sendirian. Berikut penjelasan rukun-rukunnya 1. Niat Niat ini dilafalkan dalam hati dan harus bersamaan dengan pelaksanaan takbiratul ihram, seperti halnya yang berlaku dalam melaksanakan niat pada shalat fardhu. Adapun lafal niat melakukan shalat jenazah secara sendirian dan jenazah berkelamin laki-laki adalah sebagai berikut Ushalli alâ hâdzal mayyiti fardlan lillâhi ta’ “Aku niat shalat atas jenazah laki-laki ini fardhu karena Allah ta’âlâ.” Ketika shalat sendirian dan jenazah berkelamin perempuan, lafal niat yang diucapkan sebagai berikut Ushalli alâ hâdzihil mayyitati fardlan lillâhi ta’âlâ. Artinya, “Aku niat shalat atas jenazah perempuan ini fardhu karena Allah ta’âlâ.” Ketika shalat jenazah berjamaah dan menjadi makmum, maka melafalkan niat berikut ini, baik jenazah laki-laki ataupun perempuan Ushalli alâ man shalla alaihil imâmu ma’mûman fardlan lillâhi ta’âlâ. Artinya, “Aku niat shalat atas jenazah yang dishalati imam fardhu karena Allah ta’âlâ.” 2. BerdiriSalat jenazah wajib dilakukan dengan cara berdiri, sebab salat jenazah tergolong salat fardhu, sedangkan setiap salat fardhu wajib dilaksanakan dengan cara berdiri. Tapi jika seseorang memang tidak mampu berdiri karena sedang sakit maka bisa dilakukan dengan cara dudu seperti halnya ketentuan yang terdapat dalam shalat lima waktu. 3. Takbir empat kaliJumlah takbir dalam salat jenazah harus empat kali, ini termasuk takbiratul ihram. Jika tidak cukup empat kali maka shalat dianggap tidak sah. Seperti pada shalat fardu lima kali, disunnahkan mengangkat kedua tangan sejajar dengan dua pundak saat berseru takbir. Dalam melakukan takbir akan diselingi dengan beberapa bacaan doa. Setelah takbir pertama kita dianjurkan untuk membaca Surat Al-Fatihah, tkabir kedua membaca shalawat, takbir ketiga dan keempat membaca doa 4. Membaca Surat al-FatihahMembaca Surat al-Fatihah dilakukan setelah takbir pertama takbiratul ihram. Sebaiknya membaca Surat al-Fatihah dengan cara suara dilirihkan. Setelah itu membaca ta’awwudz menurut qaul ashah pendapat terkuat. Dalam salat jenazah tidak disunahkan membaca Do'a Iftitah karena dianggap terlalu panjang Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfah al-Muhtaj, juz 1, hal. 342. 5. Membaca Shalawat Bacaan shalawat ini dibaca setelah takbir kedua. Bacaan shalawat yang minimal bisa mencukupi sahnya shalat jenazah adalah sebagai berikutAllâhumma shalli alâ sayyidinâ Muhammad. Artinya “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad.” Sedangkan bacaan shalawat yang paling sempurna adalah bacaan Shalawat Ibrahimiyah, yakni shalawat yang dibaca ketika tasyahud akhir dalam shalat fardhu lima waktu, yaitu Allâhumma shalli alâ sayyidinâ Muhammad wa alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ shallaita alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa alâ âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik alâ sayyidinâ Muhammad, wa alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta alâ sayyidina Ibrâhîm wa alâ âli sayyidinâ Ibrâhîm fil âlamîna innaka hamîdun “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.” 6. Mendoakan Jenazah Mendoakan jenazah ini dilakukan setelah takbir ketiga. Minimal bacaan doa yang bisa dibaca untuk jenazah laki-laki adalah Allâhumaghfir lahu. Artinya, “Ya Allah, ampunilah dia laki-laki.” Jika ingin lebih sempurna maka bacaannya adalah Allâhummaghfir lahu warhamhu wa âfihi wafu anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bilmâ’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathâyâ kamâ naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhu dâran khairan min dârihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhilhu al-jannata wa a’idzhu min adzâbil qabri wa min adzâbinnârArtinya “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya di dunia, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka. Sedangkan minimal bacaan doa ketika jenazah perempuan adalah membaca doa berikutAllâhumaghfir “Ya Allah, ampunilah dia perempuan.” Jika ingin membaca doa yang lebih sempurna, maka bacaannya adalah Allâhummaghfir lahâ warhamhâ wa âfihâ wafu anhâ wa akrim nuzulahâ wa wassi’ madkhalahâ waghsilhâ bilmâ’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihâ minal khathâyâ kamâ naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhâ dâran khairan min dârihâ wa ahlan khairan min ahlihâ wa zaujan khairan min zaujihâ wa adkhilhâ al-jannata wa a’idzhâ min adzâbil qabri wa min “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya di dunia, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka. Ketika selesai membaca doa di atas, orang yang melaksanakan shalat jenazah melanjutkan shalatnya dengan melakukan takbir yang keempat. Setelah itu takbir keempat. Dalam situasi ini disunnahkan untuk membaca doa berikut Untuk jenazah laki-laki Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahu wa la taftinna ba’dahu waghfir lanâ wa lahu Artinya “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah cobaan bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.” - Untuk jenazah perempuan Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahâ wa la taftinna ba’dahâ waghfir lanâ wa lahâ Artinya “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah cobaan bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia. 7. Membaca SalamMembaca salam ini dilakukan setelah membaca doa yang dilafalkan setelah takbir keempat. Bacaan salam pada shalat jenazah ini persis seperti bacaan salam yang dibaca pada shalat fardhu lima waktu. Selain itu, menghadapkan wajah ke arah kanan pada saat bacaan salam pertama dan menghadapkan wajah ke kiri pada saat salam kedua merupakan sunnah yang berlaku dalam pelaksanaan salat jenazah. - Gaya Hidup Kontributor FebriansyahPenulis FebriansyahEditor Yulaika RamadhaniPenyelaras Ibnu Azis Pengertianshalat khauf. Shalat khauf adalah shalat yang dilakukan pada saat sedang khawatir, takut atau merasa tidak aman. Misal : Shalat pada saat peperangan, kebakaran, gempa bumi, tsunami dan lain-lain. Shalat akan tetap diwajibkan untuk setiap orang meskipun dalam keadaan apapun. Dan kewajiban shalat akan gugur apabila orang tersebut telah - Ibadah shalat 5 waktu merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Meskipun sedang sakit, shalat tak boleh ditinggalkan. Karena itu, ada prosedur yang mengatur keringanan atau rukhsah bagi yang sedang berkesulitan. Lantas, bagaimana ketentuan dan tata cara shalat bagi orang sakit dalam Islam?Ketika dalam kondisi sakit, salat 5 waktu dapat dikerjakan sesuai kemampuan muslim bersangkutan. Ibadah salat lima waktu ini tak boleh ditinggalkan dalam keadaan apa pun, selama orang bersangkutan masih berakal dan tidak hilang kesadaran misalnya karena pingsan atau koma. Karena itu, meskipun sakit parah sampai tak bisa berdiri atau duduk, salat wajib mesti tetap dikerjakan, meskipun dalam kondisi dalam kondisi sakit tersebut merupakan rukhsah adalah keringanan bagi umat Islam. Rukhsah adalah bentuk kasih sayang Allah SWT atas hamba-hamba-Nya karena Dia tak pernah membebankan kewajiban di luar batas kemampuan manusia. Hal itu tergambar dalam firmannya dalam surah Al-Baqarah ayat 286 “Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai batas kemampuannya," QS. Al-Baqarah [2] 286.Tata Cara Sholat Duduk Bagi Orang Sakit Sesuai Ajaran Islam Tata cara salat bagi orang sakit dalam kondisi duduk, berbaring, atau memberi isyarat sebenarnya tidak banyak berbeda dari salat pada umumnya. Hanya saja, orang yang melakukannya dalam kondisi yang sesuai kemampuannya. Dalam hal ini, salat duduk idealnya dilakukan dengan cara duduk iftirasyi atau seperti duduk di antara dua sujud atau duduk tahiyat akhir. Jika masih tidak mampu, salat duduk juga dapat dikerjakan di kursi biasa atau kursi roda. Rincian langkah-langkah salat duduk adalah sebagai berikut 1. Posisi salat menghadap kiblat dengan cara duduk iftirasy. Bersila maupun dengan kaki diselonjorkan. Jika tidak mampu, dapat duduk di kursi biasa, kursi sofa, atau kursi roda. 2. Membaca niat salat seperti biasa, yang kemudian dilanjutkan membaca doa iftitah dan Al-Fatihah beserta dengan surat pendek. 3. Saat posisi rukuk, tundukkan kepala seperti sedang rukuk. Meskipun tidak sempurna, namun usahakan melakukan sebisanya tanpa memaksakan atau menyakiti bagian tubuh yang sakit. 4. Selanjutnya, pada posisi sujud, tundukkan kepala disertai membungkukkan badan sebagai pengganti sujud. Berikan isyarat seakan-akan sedang bersujud. 5. Ulangi tata cara demikian di setiap rakaat. 6. Terakhir, pada saat salam, lakukan seperti salat pada umumnya dengan mengucap salam, serta menoleh ke kanan terlebih dahulu kemudian ke arah juga Doa Ruku' dalam Sholat Fardhu Bacaan Latin, Arab, dan Artinya Doa Itidal sesuai Sunnah dalam Sholat Fardhu Arab, Latin, & Arti Tata Cara Sholat Berbaring Bagi Orang Sakit Sesuai Ajaran Islam Berkaitan dengan salat dalam posisi berbaring, hal itu disampaikan oleh Imran bin Husain RA ketika ia bertanya pada Nabi Muhammad SAW "Aku menderita penyakit wasir, lalu aku bertanya tentang salat [dalam kondisi sakit] kepada Nabi SAW, kemudian beliau menjawab Salatlah dengan berdiri, bila tidak mampu maka dengan duduk, dan bila tidak mampu maka dengan tidur miring [berbaring],’” Bukhari. Lantas, keadaan sakit seperti apa yang dapat menjadikan seseorang salat berbaring? Dilansir NU Online, ketika seseorang menderita sakit sehingga mengalami masyaqqah sayyidah kesulitan yang sangat. Maksudnya, jika ia mengalami sakit sampai-sampai apabila berdiri atau duduk, ia merasa nyeri atau tidak tahan. Jika diteruskan duduk atau berdiri, kondisi itu dapat menghilangkan kekhusyukan salat. Dalam keadaan demikian, seseorang dapat salat dalam kondisi berbaring. Terkait ketentuan salat berbaring, hal itu juga tergambar dalam hadis Jabir RA, ia berkata “Suatu ketika, Rasulullah SAW menjenguk orang yang sedang sakit. Ternyata Rasulullah melihat ia sedang salat di atas bantal. Kemudian Nabi mengambil bantal tersebut dan menjauhkannya. Ternyata orang tersebut lalu mengambil kayu dan salat di atas kayu Nabi mengambil kayu tersebut dan menjauhkannya. Lalu Nabi bersabda 'Salatlah di atas tanah jika kamu mampu, jika tidak mampu maka salatlah dengan ima' [isyarat kepala]. Jadikan kepalamu ketika posisi sujud lebih rendah dari rukukmu'," Al Baihaqi.Salat berbaring bagi orang sakit terdiri atas 2 macam, yaitu dengan berbaring menyamping atau berbaring telentang. Berdasarkan hadis di atas, salat dengan berbaring menyamping lebih utama daripada telentang. Dalam hal ini, orang yang sakit mencoba berbaring menyamping terlebih dahulu, jika tak kuat, barulah berbaring telentang. Pertama, terkait tata cara salat dalam kondisi berbaring menyamping, ketentuannya adalah sebagai berikut Orang bersangkutan berbaring menyamping ke arah kanan menghadap kiblat. Apabila tidak mampu menyamping ke kanan, ia dapat menyamping ke kiri, namun tetap ke arah kiblat. Akan tetapi, jika tidak mampu menghadap kiblat pun tak apa-apa dan jangan dipaksakan. Cara bertakbir dan bersedekap ketika salat berbaring persis sama ketika salat dalam keadaan berdiri. Tangan diangkat sejajar dengan telinga atau bahu. Selanjutnya, tangan kanan diletakkan di atas tangan kiri. Cara rukuk pada salat berbaring adalah dengan menundukkan kepala sedikit. Pada saat bersamaan, kedua tangan diluruskan ke lutut. Cara sujudnya adalah dengan menundukkan kepala lebih banyak daripada ketika rukuk. Kedua tangan diluruskan ke arah lutut. Selanjutnya, cara tasyahud adalah dengan meluruskan tangan ke arah lutut, namun jari telunjuk tetap berisyarat ke arah kiblat. Kedua, tata cara salat berbaring telentang, ketentuannya adalah sebagai berikut Berbaring telentang dengan kaki menghadap kiblat. Jika memungkinkan, kepala diangkat sedikit dengan ganjalan, misalnya dengan bantal atau semisalnya sehingga wajah juga menghadap kiblat. Apabila mampu menghadap menghadap kiblat pun tidak apa-apa dan jangan dipaksakan. Cara bertakbir dan bersedekap ketika salat berbaring persis sama ketika salat dalam keadaan berdiri. Tangan diangkat sejajar dengan telinga atau bahu. Selanjutnya, tangan kanan diletakkan di atas tangan kiri. Cara rukuk pada salat berbaring adalah dengan menundukkan kepala sedikit. Pada saat bersamaan, kedua tangan diluruskan ke lutut. Cara sujudnya adalah dengan menundukkan kepala lebih banyak daripada ketika rukuk. Kedua tangan diluruskan ke arah lutut. Selanjutnya, cara tasyahud adalah dengan meluruskan tangan ke arah lutut, namun jari telunjuk tetap berisyarat ke arah kiblat. Sisa gerakan salat lainnya tidak berbeda dengan cara salat ketika sedang berdiri. Baca juga Hukum Buka Puasa Karena Kerja Berat di Siang Hari Apa Ada Rukhsah? Ketentuan Rukhsah Shalat Bagi Musafir Mengqashar & Menjamak Salat Tata Cara Sholat dengan Isyarat atau Sesuai Kemampuan Dalam kondisi sakit parah, tak bisa berdiri, duduk, atau berbaring, salat masih bisa dilakukan hanya dengan memberi isyarat, selama orang bersangkutan masih memiliki hanya itu, jikapun tak ada yang membantu, tak menghadap kiblat pun, salat tetap sah dikerjakan sesuai salat dengan isyarat ini, Rasulullah SAW bersabda"Salatlah di atas tanah jika kamu mampu, jika tidak mampu, salatlah dengan isyarat kepala. Jadikan kepalamu ketika posisi sujud lebih rendah dari rukukmu [jika mampu],“ Baihaqi.Menggunakan isyarat untuk salat dapat dilakukan dengan anggota tubuh seperti kepala, tangan, mata, hingga alis. Jikapun tak bisa, ia dapat mengedipkan mata sedikit ketika rukuk, serta ditambahkan lebih banyak kedipan untuk isyarat sujud, sebagaimana dikutip dari kitab Majmu Fatawa war Rasail Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin 15/229.Baca juga Mengenal 5 Aspek Rukun Islam dan Penjelasannya Pengertian Rukun Iman dan Penjelasan 6 Aspeknya dalam Agama Islam - Pendidikan Penulis Abdul HadiEditor Addi M Idhom 1Tata Cara Sholat Ghoib Untuk Mayit Lengkap beserta Do'a nya. 1.1 Niat Sholat Ghoib untuk Mayit Perempuan. 1.1.1 Niat Bagi Imam. 1.1.2 Niat Bagi Makmum Yang Mengikuti Imam. 1.2 Surat Al-fatihah. 1.3 Bacaan Sholawat. 1.4 Bacaan Do'a Untuk Mayit Perempuan. 1.5 Do'a Takbir Ke Empat. 1.6 Contoh Bacaan Do'a Untuk Mayit. Jakarta - Sholat lima waktu adalah ibadah fardhu bagi setiap umat Islam, dan perintah wajibnya termaktub dalam Al-Qur'an serta hadits nabi. Untuk menunaikannya tentu memerlukan tata cara sholat yang benar dengan menjadikan Rasulullah sebagai teladan dalam melaksanakan berbagai amal Nabi SAW menyatakan agar kaum muslim bisa meniru sebagaimana beliau sholat. Dari Malik bin Huwairits, ia berkataقَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏ صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي Artinya 'Rasulullah berkata, "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat." HR BukhariSeorang muslim yang hendak mendirikan sholat sesuai Nabi SAW bisa mengikuti urutannya seperti dilansir dalam buku Shalatul Mu'min Buku Induk Shalat oleh Kasimun, Fiqh Shalat Terlengkap oleh Abu Abbas Zain Musthofa Al-Basuruwani, dan Sifat Shalat Nabi karya Muhammad Nashiruddin sebelum melaksanakan sholat sudah selayaknya untuk dilakukan, agar terbebas dari najis, hadats besar atau hadats kecil. Dalam hadits dari Abdullah bin Umar, Rasulullah bersabdaلا تُقْبَلُ صَلاةٌ بغيرِ طُهُورٍ ولا صَدَقَةٌ مِن غُلُولٍArtinya "Tidak akan diterima oleh Allah shalat yang dikerjakan tanpa wudhu dan tidak akan diterima oleh Allah shadaqah dari harta yang haram." HR MuslimMenghadap kiblatSholat juga dilakukan dengan menghadap arah kiblat ke Kakbah di Kota Makkah, sesuai hadits Nabi SAW dari Abu Hurairahإِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَأَسْبِغُ الْوُضُوءَ ثُمَّ اسْتَقْبِلْ الْقِبْلَةَ ..Artinya "Bila engkau hendak mengerjakan sholat, maka wudhulah secara sempurna terlebih dahulu, kemudian menghadaplah ke arah kiblat .." HR Bukhari & MuslimTakbiratul ihramGerakan takbir dilakukan untuk memulai sholat dengan mengucapkan kalimat; Allahu akbar. Saat takbir pula, seseorang berniat dalam hatinya untuk melaksanakan shalat, baik shalat wajib atau takbir sepatutnya pandangan mata ditujukan kepada tempat sujud, sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau telingan dengan jari-jari yang letakkan kedua tangan di dada, dengan posisi tangan kanan di atas punggung tangan kiri atau di pergelangan tangan kiri, atau di lengan tangan doa iftitah, Surah Al-Fatihah, dan Surah dari Al-Qur'anDoa iftitah dibaca setelah takbir dan sebelum melafalkan Surah Al-Fatihah. Riwayat dari Abu Hurairah, ia berkata"Adalah Rasulullah bila selesai bertakbiratul ihram dalam shalat, beliau diam sebentar sebelum membaca Al-Fatihah. Aku lalu bertanya 'Ya Rasulullah, demi bapakku, engkau, dan ibuku! Bolehkah aku tahu apa yang engkau baca saat engkau diam antara takbiratul ihram dan membaca Al-Fatihah?' Beliau menjawab 'Aku membaca Allahumma ba'id bayni .." HR Bukhari & MuslimMembaca Surah Al-Fatihah wajib dilakukan dalam menunaikan ibadah shalat, bila seseorang tidak membacanya maka shalatnya tidak sah. Hal ini didasarkan pada hadits dari Ubadah bin Shamit'Nabi SAW bertanya, "Betulkah tadi kalian membaca di belakang imam kalian?" Para sahabat menjawab 'Betul, wahai Rasulullah, kami membacanya dengan tergesa-gesa.' Beliau bersabda "Janganlah kalian membaca, kecuali Al-Fatihah, sebab tidak sah shalat bagi orang yang tidak membacanya." HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, & Ibnu HibbanMembaca surah lain dari Al-Qur'an hendaknya dilaksanakan setelah pembacaann Surah Al-Fatihah dengan memilih bacaan surah yang mudah dan i'tidal dengan tuma'ninahSetelah membaca surah Al-Qur'an, Rasulullah biasa berdiam sejenak, kemudian mengangkat kedua tangannya seperti takbiratul ihram, dan lalu rukuk. Beliau meletakkan telapak tangannya pada kedua lutut, dan meluruskan rukuknya, Nabi SAW membaca lafaz ruku yakni; Subhaana rabbiya Al-'adzimi. Ia juga melakukan rukuknya dengan tuma'ninah, sebagaimana dalam hadits nabiثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًاArtinya "Kemudian rukuklah sampai engkau tenang tuma'ninah dalam keadaan ruku'." HR. BukhariSetelah rukuk, Rasulullah bangkit atau biasa yang disebut dengan i'tidal, seraya melafalkan doa; Sami'a Allahu liman hamidah. I'tidal juga dilakukan dengan tuma'ninah olehnya dengan berdiri hingga beberapa lamaSujud Tuma'ninahGerakan sholat ini dilakukan dengan menempel dahi ke tempat sujud. Selain dahi, anggota tubuh lainnya yang wajib diletakkan sehingga menempel pada lantai shalat adalah kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung dilakukan setelah i'tidal yang kemudian menjatuhkan wajah telebih dahulu, dan diikuti dengan anggota tubuh yang lainnya. Ketika sujud, posisi bokong lebih tinggi dari kepala, pundak dan seperti rukuk dan i'tidal, sujud juga harus dilakukan secara tuma'ninah dengan tenang dan di antara dua sujudSetelah sujud lalu duduk di antara dua sujud sembari membaca takbir tanpa dibarengi dengan gerakan mengangkat tangan. Duduk di sini dengan dengan meletakkan kedua tangan di atas lutut dan paha, dan posisi duduk bacaan yang dilafalkan saat duduk di antara dua sujud Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu ' selesai mengucapkan doanya, kemudian sujud kembali dengan membaca doanya dari sujudSeperti telah diketahui bahwa sholat lima waktu terdiri dari sejumlah rakaat. Seperti sholat Subuh dua rakaat, sholat Zuhur empat rakaat, sholat Ashar empat rakaat, sholat Maghrib tiga rakaat, dan sholat Isya empat rakaatnya dimulai dengan takbiratul ihram hingga dua kali sujud. Rangkaian takbiratul ihram hingga dua kali sujud dihitung sebagai satu untuk melaksanakan rakaat selanjutnya, seseorang perlu berdiri setelah sujud dengan mengulang hal sama, yakni dari takbiratul ihram sampai sujud kembali. Hal ini dilakukan sebanyak rakaat di tiap tasyahud awalSholat dengan jumlah rakaat tiga dan empat, ada gerakan sholat yang disebut duduk tasyahud awal. Tasyahud awal dilaksanakan pada rakaat kedua setelah dua sujud. Duduk tasyahud awal dilakukan dengan posisi duduk buku Fiqh Shalat Terlengkap, duduk tasyahud awal dilakukan secara iftirasy, yaitu duduk di atas mata kaki kiri dengan menegakkan kaki yang kanan, serta meletakkan ujung jari-jari kaki kanan di lantai seraya menghadap dalam Bidayatul Mujtahid Wa Nihayatul Muqtashid oleh Ibnu Rusyd, Nabi SAW biasa meletakkan tangan kiri pada lutut kiri dan telapak tangan kanan pada lutut kaki kanan sambil mengacungkan jari tasyahud awal membaca shalawat kepada Nabi SAW, yakniAt-tahiyyaatul mubaarakatush shalawaatuth thayyibaatulillaahi. Assalaamu 'alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar tasyahud akhirMasih dari buku Fiqh Shalat Terlengkap, untuk duduk tasyahud akhir, dilakukan dengan posisi tawarruk yang sama seperti iftirasy, tetapi ada sedikit bedanya yakni dengan mengeluarkan kaki kiri pada bagian bawah kaki kanan, serta menempelkan bokong pada tangan kiri diletakkan di antara lutut dan paha kaki kiri, begitu pun dengan tangan kanan diletakkan pada atas lutut dan paha kaki kanan. Sementara jari-jari tangan agak direnggangkan, dan jari telunjuk digandengkan dengan ibu jari untuk bacaan shalawat kepada Nabi SAW diwajibkan pada tasyahud akhir. Sehingga pada tasyahud akhir membacaAt-tahiyyaatul mubaarakatush shalawaatuth thayyibaatulillaahi. Assalaamu 'alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar RasuulullaahiAllahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad kamaa shallaita 'ala Ibraahim wa 'ala aali Ibrahim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad kamaa baarakta 'ala Ibrahim wa 'ala aali Ibrahimm innaka hamidun majiidSalamSalam merupakan gerakan terakhir dalam rangkaian sholat. Dikatakan bahwa salam dilakukan dua kali, dengan menoleh ke kanan sehingga pipi kanan terlihat dari belakang, dan yang kedua sambil menoleh ke kiri sehingga pipi kiri juga terlihat dari sempurna salam dengan lafaz Assalaamu 'alaykum wa rahmatullahi wa barakatuh. Simak Video "Sholat Berjamaah The Power of We" [GambasVideo 20detik] lus/lus YKdPsNQ.
  • 6dwi812luq.pages.dev/392
  • 6dwi812luq.pages.dev/287
  • 6dwi812luq.pages.dev/222
  • 6dwi812luq.pages.dev/5
  • 6dwi812luq.pages.dev/15
  • 6dwi812luq.pages.dev/182
  • 6dwi812luq.pages.dev/211
  • 6dwi812luq.pages.dev/243
  • 6dwi812luq.pages.dev/231
  • tata cara shalat persis